Friday, December 19, 2008
iF...
If you are sad, just go to you bedroom and cry.
If you feel lonely, try to find someone who really care to you to talk to.
If you feel angry, just do what ever activities which can cause you happy.
If you have quarrel with you friends, just tell them what are the problems.
If you have different opinions with your parents, just do whatever you think are right, but if you don't know just simply listen to your parents because they know what's the best for us.
If you hate someone, just pray to God and let Him cure your hatred.
If the problems come to you, just faced them although it's hard to solve.
If you are in love with a boy, just give a simple but clear sign to him.
If he doesn't realize your feeling, just tell him clearly but not cheaply.
Thursday, November 20, 2008
Kebahagiaan Sejati
Yang tidak dapat dilukiskan dengan kata – kata
Sesuatu yang hanya dapat dirasakan
oleh orang yang merasa beruntung
Orang yang merasa cukup
Orang yang tidak egois
Dan yang paling penting adalah
Orang yang merasa diri sendiri bahagia.
Namun kebahagiaan tidaklah abadi
Dia dapat datang dengan cepat,
pergi dengan cepat.
Bagaikan ombak yang datang dan pergi silih berganti.
Aku ingin merasakan kebahagiaan sejati
Adakah itu?
Apakah yang aku cari?
Kebahagiaan abadi?
Di dunia?
Aku tahu itu tidaklah mungkin.
Kebagagiaan abadi hanyalah ada di Surga.
Tuesday, October 21, 2008
Gadis Kecil yang Jatuh Cinta Pada Hujan
Kulihat setetes demi setetes air turun dari langit
Langit yang tadinya terang
Berubah menjadi sendu dan gelap
Langit, kau kehilangan pesonamu yang menawan
Kalau kau menangis.
Namun Aku senang kau dapat menangis
Apakah langit sedang menangis???
Mengapa dia menangis???
Kau ingin menyadarkan seisi dunia
Kalau kau sedih dan kecewa
Kau merasa disakiti secara tidak adil.
Daripada kau memilih untuk diam seribu bahasa
Tanpa seorangpun yang mengerti apa yang kau rasakan.
Aku jatuh cinta pada hujan yang turun dari langit…
Naomi Sandjaja 2008
Sunday, October 19, 2008
Pelukis Malam yang Kesepian
Pelukis Malam yang kesepian
Goretan demi goretan mewarnai lukisan
Seorang wanita tanpa kepala
Begitu lirih perih melihat lukisan wanita itu
Apa yang terjadi pada sang pelukis?
Tiap malam dia bergumul menyelesaikan
Lukisan wanita tanpa kepala.
Apa yang sedang ia rasakan?
Imaginasi gila mengisi kepala sang pelukis
Tak seorangpun tahu
Dia seperti kerasukan
Melukis dan terus melukis tanpa arah
Lukisan wanita tanpa kepala
Apabila Anda lihat, apa yang tersirat dalam benak Anda?
Itulah kesunyian dan kesepian seorang pelukis malam.
Thursday, July 31, 2008
Namaku Samantha
Namun bagaimana tanggapan orang ketika tahu bahwa ternyata aku adalah lelaki? Apakah mereka akan merasa aneh dan jijik padaku?Awalnya aku malu dengan namaku ini. Namun apalah arti sebuah nama? Yang penting
Samantha Lembert adalah namaku. Nama pemberian kedua orang tuaku. Bapakku berasal dari Jerman dan Ibuku berasal dari Sunda. Mereka menikah sehingga lahirlah aku, si anak berdarah campuran. Ibu dan Bapakku mengira aku ini anak perempuan karena pada saat di USG alias diteropong, dokter berkata kalau bayinya perempuan. Eee.. ternyata salah. Kedua orang tuaku terlanjur menyiapkan nama Samantha untuk bayi mereka. Dan cilakanya lagi kamar bayi pun didekor untuk bayi perempuan. Serba pink menghiasi seisi kamar itu. Sepuluh tahun kemudian, Ayahku meninggal karena kecelakaan dalam perjalanannya menuju Jerman karena urusan bisnis.
Biasa teman - teman memanggilku Sam. Thanks God banget karena mereka mengerti penderitaaku yang menyandang nama perempuan. Mungkin ada beberapa orang yang mencelaku dengan nama ini namun itu hanya awal perkenalan kita saja. Hal yang membanggakan dari diriku adalah wajahku. Iya wajahku yang seperti kebarat - baratan jelas saja Bapakku Jerman soalnya, hidungku cukup mancung. Dengan tampang seperti ini sanggup membuat mata para perempuan terpesona.
Seorang teman baikku bernama Sammy yang juga biasa dipanggil Sam. Maka apabila dipanggil Sam, dua - duanya menengok dan bertanya Sam yang mana? Sangat kocak.Dia adalah teman terbaik yang kumiliki. Kami memiliki hobi yang sama yaitu membaca novel - novel berat alias novel berkelas bukan seperti novel yang berisikan romantika yang engak masuk akal. Kami berdua juga suka menonton film yang bermutu seperti film dokumenter, film indie dan film - film Box Office yang nangkring di bioskop.
***
R1Ck : Hai, boleh kenalan?
Sam4nTh4 : Boleh
R1Ck : Namaku Richard
Sam4nTh4 : Samantha
R1Ck : asl please
Sam4nTh4 : 18 thn, Jkt
R1Ck : 23 thn, M, Jkt
R1Ck : Namamu cantik yah, seperti orangnya
Sam4nTh4 : (Siapa sih yang tidak ingin dipuji. Mendengar hal itu aku hanya tersenyum kecut berharap dalam hati bahwa aku ini adalah perempuan).
Itu adalah sepenggal kisah perkenalaku dengan lelaki yang bernama Richard di Internet. Bincang demi bincang, cerita demi cerita. Ternyata kami berdua sangat nyambung dan cocok. Kisah hidupnya tidak jauh berbeda dengan hidupku. Sama - sama tragis. Kedua orang tua Richard bercerai, dia tinggal bersama Ayahnya yang berdarah Belanda. Namun aku tidak mengatakan hal yang sebenarnya tentang diriku alias aku mengaku sebagai perempuan. Bahwa aku adalah lelaki juga.
Lama - lama hubungan kami berubah menjadi semakin dekat. Kami berdua memutuskan untuk bertemu.
Kita janjian di Starbucks Cafe di Plaza Senayan. Aku mengenakan pakaian Polo T-shirt berwarna biru langit. Richard mengenakan Polo T-shirt berwarna hitam. Itulah perjanjian yang kita buat agar dapat menemukan satu sama lain. Dapat kalian tebak bagaimana pertemuan kita? Bagaimana terkejutnya Richard saat melihatku?
Iya dia sangat shock dan segera meninggalkan Starbucks dengan rasa kesal karena merasa dibohongi selama ini. Sangat kesal bahkan. Kami berdua saling tidak berhubungan selama beberapa saat.
***
Kudengar ponselku berbunyi. Sebuah SMS masuk. Kulihat nama R1Ck ketika kupencet OK. "Maafkan aku, Sam. Aku sudah mengacuhkanmu. Padahal kau sudah kuanggap sebagai sahabat karibku. Sahabat yang paling mengertiku. Kita bertemu di Cafe Piza Menteng gimana?" Itu adalah pesan yang dikirimkan Richard padaku. Jelas saja mendapat SMS seperti itu, hatiku bergejolak karena kesenangan. Selama ini aku sangat merindukan Richard. Tanpa dia, sepertinya jiwaku hilang sebagian.
Pertemuanku kali ini dengan Richard berjalan sangat mulus. Dan jelas saja baru terungkap bahwa Richard juga merasa seperti yang kurasakan. Iya kami berdua saling membutuhkan. Lambat laun aku berubah. Aku sudah tidak tertarik dengan yang namanya perempuan, setelah mengenal sosok Richard. Dia tipe cowok yang sangat perhatian dan sangat mempesona. Aku adalah lelaki yang beruntung dapat mengenalnya. Dan kami pun menjalin tali kasih. Bak pasangan pria dan wanita pada umumnya. Dia sebagai pria dan aku sebagai wanita. Hal ini kusembunyikan dari siapa pun. Apabila kami berdua ingin bermesraan, jelas dilakukan sembunyi – sembunyi.
Hingga...
Suatu hari kami berdua kepergok oleh Ayah Richard sedang tidur bersama di apartemen milik Richard. Hari tersial bagiku. Jelas saja Ayah Richard, Pak Michael terkejut bukan main. Dan yang pasti dia marah besar. Dia mengusirku dari apartemen. Semenjak saat itu, aku tidak pernah bertemu dengan Richard lagi. Dengar - dengar dari temannya, Richard dikirim ke Amerika untuk sekolah lagi.
***
Aku pun memutuskan untuk menutup hatiku pada siapapun. Hatiku ini sudah kuberikan hanya kepada Richard.
Aku berusaha keras selama
Memang jodoh tidak lari kemana. Kalian tahu siapa yang kutemui di Festival itu?
Iya dia adalah Richard.
The Gift - Sepasang bola mata untuk Penelope -
***
Penelope itulah nama yang diberikan oleh kedua orang tuaku. Aku dilahirkan di sebuah keluarga yang penuh dengan kehangatan dan juga boleh dikatakan berkecukupan. Kedua orang tuaku sangat menyayangiku. Aku memiliki seorang pengurus yang juga sangat menyayangiku. Betapa indahnya dunia ini dikelilingi dengan orang – orang yang begitu berarti.
Namun kebahagiaan itu tidak berlangsung lama.
Hingga peristiwa itu terjadi…
Peristiwa yang membuat hidupku berantakan. Peristiwa yang merengut nyawa kedua orang tuaku. Peristiwa yang mengakibatkan aku tidak dapat melihat betapa indahnya dunia ini untuk selama – lamanya. Menikmati betapa menawannya
Ketika sebuah mobil Nissan berwarna hitam menghantam trotoar jalan dan tertimpa tiang lampu yang roboh. Naasnya mobil Nissan berwarna hitam itu adalah mobil yang sedang kutumpangi beserta kedua orang tuaku dekat dengan
Aku menjadi gadis buta.
Tuhan masih menyayangiku dengan membiarkan Ms. Georgina, pengasuh yang sangat menyayangiku mendampingiku hingga aku menginjak usia remaja. Aku kehilangan segala – galanya baik harta maupun kedua orang tuaku. Hanya Ms. Gina yang kupunya saat ini. Aku diasuh dan dibesarkan dengan rasa sabar dan tabah yang luar biasa olehnya. Dia bekerja keras membanting tulang dengan menjadi seorang pelayan di kediaman seorang perlente asal
Ms Gina selalu memberiku semangat ketika aku kehilangan rasa percaya diriku. Dia pendorong dan juga obat penguat tubuhku ketika sedang lemah.
Terima Kasih Tuhan.
***
10 tahun kemudian…
Waktu demi waktu terus bergulir dengan cepat bagaikan bola salju yang menggelinding dari atas pegunungan salju. Perlahan namun pasti dia akan sampai pada kaki gunung. Kini usiaku sudah menginjak kepala 2. Hidupku dipenuhi kesedihan dan kegundahan selama 10 tahun terakhir ini. Walaupun demikian aku tidak pernah mengeluh maupun menyesali apa yang sudah terjadi. Tuhan masih begitu baik padaku dengan membiarkan Ms.Gina mengurus dan membesarkan aku yang buta ini.
Aku sedang memetik harpa peninggalan ibu seperti biasa, di tempat biasa yaitu di atas jembatan River Seine yang sangat indah dan ramai. Semilir angin bertiup begitu serasi dengan irama yang kupetik. Kudengar suara yang membuatku jantungku berhenti berdegup untuk sesaat.
"Permainan harpamu sangat indah." Puji suara itu.
"Merci." Balasku dengan senyum.
"Boleh kutahu namamu, madame?"
"Penelope."
"Monsieur?"
"
Perkenalan singkatku dengan
Kami juga mengunjungi Arc de Triumph, Notre Dame dan
Hingga dia akhirnya mengajakku ke tempat dimana aku kehilangan orang yang sangat kucintai, Papa dan Mama.
"
Aku hanya menggeleng pelan.
***
"Ini adalah
Aku mengangguk.
Di atas menara,
"Penelope." Dia memanggilku.
"Sebenarnya aku bukanlah seorang putera tukang masak yang dahulu pernah kukatakan padamu tetapi aku adalah putera Monsieur Dupont. Henri Dupont adalah ayahku."
"Henri Dupont pemilik Hotel Ritz?" Tanyaku tak percaya.
"Iya. Pierre Dupont adalah nama panjangku."
"Jadi Henri Dupont adalah ayah Pierre? Henri Dupont bangsawan yang termasuk dalam jejeran orang terkaya di Prancis?" Kataku dalam hati.
"TIDAK MUNGKIN!!"
Begitu mendengar kenyataan yang sungguh di luar dugaan, kepalaku menjadi berat aku memegang kepalaku dan aku jatuh ke lantai tak sadarkan diri.
Ketika aku tersadar, kudapati diriku terbaring di atas ranjang rumah sakit.
"Kau sudah sadar Penelope?"
Aku hanya diam.
"Maafkan aku karena telah membohongimu." Pintanya. Suara Pierre terdengar sendu.
"Maaf Pierre. Bolehkah kau tinggalkan aku sebentar?"
"Baiklah bila itu yang kauminta."
Aku pergi meninggalkan rumah sakit itu tanpa sepengetahuan
***
Sungguh sangat sial, di tengah jalan aku bertemu dengan sekelompok berandalan. Mereka hendak merengut kesucianku dengan paksa. Mereka akan menikmati ketidakberdayaanku. Aku menjerit sekuat tenaga, aku memberontak. Aku menyerukan nama Tuhan dalam hatiku. Dengan sangat piluh. "Tuhan.. Tolonglah aku." Keajaiban pun datang. "Hentikan itu!" Pekik suara yang sudah tidak asing di telingaku. Suara yang sangat hangat yang kukenal.
Aku gemetaran ketakutan.
"Merci Monsieur." Gumamku sambil berusaha tidak mengenali sosok lelaki yang telah menyelamatkanku dari malapetaka.
"Penelope, ini aku
"Sorry. Monsieur, saya tidak mengenal anda."
"Apa yang terjadi padamu? Mengapa kau jauhi aku? Maafkan atas semua kebohongan yang sudah kukatakan padamu. Aku berjanji Penelope, bahwa aku tidak akan pernah membohongimu lagi. Aku berjanji."
"Bukan masalah kau membohongiku
"Kalau begitu kenapa?"
"Sepuluh tahun yang lalu, kedua orang tuaku mengalami kecelakaan dekat Menara Eiffel. Dan penyebab kecelakaan itu adalah Monsieur Henri Dupont, ayahmu." Aku membeberkan kekelaman masa laluku.
Mendengar hal itu
***
2 tahun kemudian
"Penelope, ada
Kubuka
Dear Madame Penelope.
Datanglah ke Rumah sakit minggu depan karena kami sudah menemukan seseorang yang bersedia mendonorkan kedua biji matanya untuk Anda.
Hal yang selama ini kutunggu selama 2 tahun, akhirnya datang juga. Aku akan dapat melihat kembali. Menikmati keindahan
***
Operasi berlangsung selama 2 jam. Dan akhirnya. Satu kata : "BERHASIL"
Aku dapat melihat kembali.
Tak berapa lama, aku diizinkan pulang ke rumah. Akhirnya dapat menghirup udara segar setelah mendekam selama satu pekan lamanya di rumah sakit. Pandanganku tertuju pada sesuatu hal yang membuatku terkejut. Kulihat sesosok lelaki yang tidak asing sedang berusaha menuju suatu tempat di rumah sakit ini. Entah kemana dia ingin pergi. Nasibnya tidak jauh berbeda denganku dahulu. Dia buta. Namun kini berbeda. Segelintir rasa iba menghinggapi diriku.
"Bolehkah aku membantumu, Monsieur?" Aku menawarkan.
Lelaki itu mengangguk pelan.
"Hendak kemana?"
"Ke taman." Jawab lelaki itu.
Mendengar suara lelaki itu. Aku terperanjat. Suara yang sangat kukenal. "Apakah dia
"Siapa nama Monsieur?"
"Pierre Dupont."
Ternyata dia memang
***
Pierre Dupont, dia adalah pria yang mendonorkan kedua buah biji matanya untukku. Dia adalah hadiah termanis yang Tuhan anugerahkan padaku.
-Thanks God-
Merci = Terima kasih
Madame = Nona, Miss
Monsieur = Tuan, Mrs.
Followers
About Me

- Naomi Sandjaja
- I am just an ordinary girl who think of the bright future and I want to make my big dreams come true.